Tuesday, 31 March 2020

4 Kunci Penting Trading Saham Pemula


Jangan lupa membaca artikel sebelumnya, tentang > Panduan Forex untuk Pemula.

Ketika Anda memutuskan untuk belajar saham, kita semua tahu bahwa ilmu di pasar Saham itu ternyata sangat luas. Sebelum Anda berbicara profit, Anda harus mempelajari analisa Saham (teknikal & fundamental), memahami mekanisme perdagangan, memahami berita2 yang berpengaruh terhadap market, sentimen2 IHSG dan masih banyak lainnya. 

Di satu sisi, pasar Saham itu juga memiliki risiko, karena tidak semua Saham bagus untuk ditradingkan. Jadi untuk trader Saham pemula, Anda harus memahami kunci-kunci penting untuk memulai trading, agar Anda bisa meminimalkan kerugian dan meraih profit maksimal. 

Jika Anda seorang trader pemula yang baru saja mengenal dan memulai trading saham, maka ada 4 kunci penting yang perlu Anda perhatikan dalam trading saham. 

1. Jangan beli Saham sebelum paham ilmu analisa teknikal 

Banyak trader pemula yang nekad trading, padahal belum memahami ilmunya sama sekali. Banyak trader yang hanya mengandalkan rekomendasi di grup-grup saham, mengandalkan trader dan analis2 lain.

Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan trader mengalami kerugian dan kehilangan arah dalam trading. Padahal, trading Saham sepenuhnya adalah tanggung jawab anda. Membeli saham, mengatur modal, seluruhnya adalah tugas Anda sendiri sebagai pebisnis saham. 

Saran saya, jangan pernah nekad membeli Saham kalau Anda belum memahami ANALISIS TEKNIKAL, yaitu cara menganalisa Saham dan MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM terutama cara membaca bid-offer.

Pahami dahulu analisis teknikal. Pahami dahulu cara memilih Saham untuk trading. Pahami dulu mekanisme perdagangan supaya Anda tidak keliru saat menempatkan order beli jual Saham anda. Pelajari juga: Strategi Trading Saham Pemula  - Expert.  

Setelah Anda paham semua, Anda baru bisa pertimbangkan untuk trading. Anda juga bisa pertimbangkan untuk melakukan virtual trading sebelum memulai trading beneran. Pelajari juga: Cara Trading dengan Demo (Virtual) Trading Saham. 

2. Mulai dengan modal kecil 

Poin ini juga sering saya paparkan di beberapa tulisan web Saham Gain. Bahwa untuk trader pemula, sebaiknya Anda memulai trading dengan modal kecil yaitu di kisaran Rp1-3 juta. 

Hal ini karena Anda masih awam di dunia trading. Maka jangan mengambil risiko dengan nekad menggelontorkan modal besar untuk beli saham. Di satu sisi, trading dengan modal kecil akan menjaga psikologis Anda dengan lebih baik. 

Kalau Anda sudah bisa mulai profit dengan modal kecil, Anda bisa pertimbangkan untuk menambah modal trading anda. 

Ingat bahwa hal besar dimulai dengan sesuatu yang kecil. Hal ini juga berlaku di saham. Kalau Anda belum bisa mengelola modal kecil jangan berharap Anda bisa mengelola modal besar. 

3. Prioritaskan Saham yang mudah dianalisa 

Trader pemula selalu saya sarankan untuk membeli saham2 yang mudah dianalisa dengan chart (analisa teknikal). Saham-saham tersebut memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan saham2 gorengan. 

Trader pemula juga harus banyak mempelajari seni analisis teknikal, membaca titik-titik harga Saham yang dapat dijadikan patokan trading. Hal ini bisa Anda lakukan hanya jika Anda membeli Saham yang bagus dan layak untuk ditradingkan. 

Anda bisa pelajari bagaimana cara memilih Saham yang layak trading untuk pemula - expert disini: Cara Mudah Melakukan Screening Saham. 

4. Belajar dengan cara praktik langsung

Anda bisa memahami pasar Saham dengan baik jika Anda belajar Saham dengan cara PRAKTIK langsung. Kalau Anda ingin bisa untung, ya Anda harus praktikkan sendiri beli-jual saham. Anda harus terapkan ilmu-ilmu analisa saham. 

Jangan berharap sukses tanpa praktik. Jangan berharap kaya dari Saham tanpa memahami ilmunya sama sekali. 

Poin keempat ini saya akui adalah poin yang paling berat untuk sebagian trader Saham pemula, karena di zaman yang serba canggih ini, banyak pemula yang mulai malas menganalisa, dan ingin mencari cara-cara cepat kaya dari Saham tanpa perlu paham ilmunya. 

Tentu saja hal ini tidak akan bisa diraih. Untuk bisa sukses dibidang apapun, Anda harus praktik dan pahami sendiri ilmunya secara otodidak. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Anda yang sedang belajar saham, terapkan keempat poin ini, dan praktikkan di dalam aktivitas trading anda. 


Selain sebagai media informasi Saham terbaik di indonesia, kami juga berbagi artikel tentang Cryptocurrency yang dapat Anda temukan melalui link dibawah ini

Investasi Saham Jangka Panjang, Pasti Untung?


Jangan lupa membaca artikel sebelumnya, tentang > Panduan Forex untuk Pemula.

Dalam dunia saham, kita pasti sering mendengar anjuran: "Jika ingin untung di saham, investasikan Saham Anda jangka panjang, jangan ditradingkan jangka pendek."

Tidak jarang saya melihat trader-trader jangka pendek yang setelah mengalami rugi atau nyangkut, banyak yang menyarankan agar trader lebih baik beralih menjadi investor saham.

Anjuran-anjuran tersebut didasarkan pendapat bahwa IHSGdalam jangka panjang selalu uptrend. Jadi mayoritas Saham harganya juga akan naik dalam jangka panjang. Sedangkan jangka pendek pasti harga Saham berfluktuatif, sehingga bisa meningkatkan risiko kerugian yang lebih besar. Benarkah demikian? 

Harus saya akui bahwa investasi Saham jangka panjang TIDAK MENJAMIN Anda pasti untung. Jangan salah persepsi bahwa dengan menyimpan Saham dalam waktu lama, maka Saham Anda nantinya pasti bakalan naik dalam jangka panjang. 

[Pelajari juga analisis fundamental untuk memilih saham2 yang layak investasi disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert].

Memang untuk meminimalkan risiko di saham, Anda bisa mengatasinya, salah satunya dengan memperpanjang time frame menyimpan saham. Menyimpan Saham jangka panjang tentu akan lebih meminimalkan fluktuatif ketimbang Anda trading jangka pendek.  

Jadi katakanlah Anda membeli Saham PTBA di harga 2.000. Lalu PTBA turun sampai 1.920. Kalau Anda trading, Anda mungkin akan mempertimbangkan cut loss di PTBA. Namun kalau Anda investasi dan biarkan saja Saham anda, PTBA mungkin harganya bakalan balik lagi diatas 2.000, sehingga Anda untung. 

Namun harus Anda ketahui bahwa tidak semua harga Saham naik dalam jangka panjang. Tidak semua Saham bisa diterapkan dengan cara seperti itu. Saham2 yang bisa naik dalam jangka panjang adalah saham2 yang memiliki KINERJA FUNDAMENTAL yang BAIK. 

Faktanya, perusahaan2 go public di Indonesia banyak yang kinerjanya jelek, sahamnya tidak likuid, labanya dan aset perusahaan sangat kecil. Sehingga saham2 seperti ini tentu tidak diminati oleh investor saham. 

Anda bisa perhatikan beberapa grafik Saham berikut selama jangka waktu 3 tahun: 

Saham BUMI
Saham NIKL


Saham TRAM
Selama jangka waktu panjang (saya ambil time frame 3 tahun), Anda bisa lihat bahwa saham2 tersebut justru mengalami tren turun yang tajam. 

Itu hanyalah beberapa contoh Saham di Bursa Efek yang harganya turun dalam jangka panjang. Masih ada buanyak Saham yang trennya tidak bagus untuk disimpan selama long term. 

Saat ini, kita juga tahu ada banyak Saham IPO yang kinerjanya amburadul tapi bisa listing di Bursa, dan pada akhirnya harganya tidak bergerak dalam jangka panjang. 

Jadi kalau Anda investasi jangka panjang, tetapi memilih Saham yang salah, tentu saja risiko kerugian Anda akan lebih tinggi. 

Pos ini menuju pada suatu kesimpulan bahwa investasi jangka panjang sama sekali tidak menjamin Anda pasti untung. Jangan mudah termakan 'doktrin': "Kalau mau untung, Anda harus investasi bukan trading".

Baik investasi maupun trading bisa memberikan keuntungan asalkan Anda menganalisa dengan benar. Anda butuh pengetahuan yang benar untuk memilih Saham (analisa fundamental. Sebaliknya, trading dan investasi bisa membuat Anda rugi besar jika Anda tidak memilih Saham yang layak untuk dibeli. 

Jadi beli jual Saham itu bukan hanya bicara soal time frame, tetapi Anda harus bisa menganalisa lebih dalam saham2 apa yang layak untuk dibeli. 


Selain sebagai media informasi Saham terbaik di indonesia, kami juga berbagi artikel tentang Cryptocurrency yang dapat Anda temukan melalui link dibawah ini